Sore ini saya membawa anak-anak bermain di mall. Semua anak
bermain dengan riang gembira, bergantian menggunakan mainan yang ada.
Suasana berubah ketika datang seorang anak berbaju hijau bergambar power
ranger. Sebut saja namanya Bagus. Dua anak menangis karena ditolak,
ditabrak dan mainannya dirampas oleh Bagus.
Orang tua Bagus meminta maaf karena perbuatan buruk anaknya kepada
orang tua anak yang dibuat nangis oleh Bagus. Bagus pun keluar dari
lokasi permainan. Orang tua Bagus mengalihkan perhatian dengan memberi
gadget ke Bagus. Ternyata Bagus menonton video power ranger, dan orang
tua membanggakan kehebatan anaknya berhasil menyelesaikan game power
ranger, menumpas kejahatan, membunuh para monster yang jahat.
Pantas saja ketika bermain bersama, Bagus menirukan “kehebatan” power ranger. Hehehe….
Selain film power ranger, banyak film yang judulnya diperuntukan bagi
anak-anak tetapi tidak layak ditonton anak-anak. Contohnya film kartun
yang sering ditayangkan ditelevisi. Yaitu film yang dimainkan oleh
kucing dan tikus. Filmnya memang kartun, untuk anak-anak tetapi pesan
yang disampaikan dari film tersebut tidak baik. Kucing dan tikus yang
sering berkelahi. Mencoba berbagai cara agar lawan celaka. Hal buruk
tersebut bisa dengan mudah ditiru anak-anak.
Jika acara televisi tidak ada yang pantas ditonton anak, lebih baik
dimatikan, begitu yang saya lakukan. Televisi bisa digunakan untuk
kebaikan dan keburukan. Tayangan televisi yang baik dapat membawa
pengaruh yang baik bagi anak-anak, seperti menambah pengetahuan mereka.
Namun, jika tayangannya buruk, nantinya bisa merusak karakter mereka.
Oleh karena itu, sebaiknya orang tua ikut mendampingi anak ketika
menonton, menjelaskan tentang manfaat acara televisi yang sedang
ditonton. Sehingga anak bisa mengerti apa saja yang layak mereka tonton.
Dulu tayangan televisi mengklasifikasi tayangan berdasarkan tingkat
umur seperti Kode A untuk anak yang berumur dibawah 12 tahun, Kode R
bagi remaja rentang umur 12-18 tahun, kode D untuk penonton dewasa atau
diatas 18 tahun dan kode SU untuk semua umur. Tetapi, saat ini tidak
semua televisi memberikan kode tersebut. Sebenarnya kode itulah yang
dapat membantu orang tua dalam memilih tayangan yang pas bagi
anak-anaknya.
Apa yang ditonton anak, akan mempengaruhi karakter, sikap keseharian anak.
Semoga bermanfaat
Wednesday, March 12, 2014
Hasil Menonton Televisi
Posted by
Nurita Putranti
Labels:
berpikir positif,
Edukasi,
gaya belajar,
ICT,
permasalahan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment