Monday, July 28, 2008

Gara2 Sertifikasi, Guru2 Melek IT

Berbagai sambutan positif dan negatif terhadap kebijakan pemerintah untuk men-sertifikasi para pendidik. Dalam pelaksanaan yang masih simpang siur, amboeradoel *tkp01 mode on*, ancorlebor *tkp02 mode on*, acakadul *tkp03 mode on* serta istilah2 lain yang sering kita dengar dari mereka yang melaksanakan sertifikasi. Saya sendiri belum melaksanakan sertifikasi *lah wong baru CPNS* jadi tidak mengalami langsung apa yang diceritakan rekan2 guru. Walaupun blm ikut, perihal penjelasan sertifikasi sudah saya terima waktu kul akta 4 dan sampe skrg masih blm mudeng, kekeke.. Ternyata teori dan praktek sangat jauuuuuuuuh penerapannya.

Mari kita bahas sisi positif dari adanya sertifikasi ini. Selain mengharuskan guru2 untuk melanjutkan S1, peraturan lain membuat guru menjadi lebih kreatif, inovatif dll sehingga terus belajar dan belajar. Kalau dulu, silabus, PROTA, PROSEM, RPP/SP sampai perangkat pembelajaran dibuat seadanya namun kini guru mau tidak mau sebaiknya menggunakan IT. Guru sebaiknya menggunakan komputer *tidak tulis tangan atau mesin tik* untuk membuat silabus, PROTA, PROSEM, RPP/SP sampai perangkat pembelajaran.

Mulai belajar ngetik menggunakan Ms. Word. Yang sudah bisa mengetik, mulai belajar Ms. Powerpoint untuk presentasi bahan ajar. Bahkan membiasakan diri jalan2 ke dunia maya agar mendapatkan informasi yang lebih akurat n terbaru.

Guru2 yang sebagian besar di atas 40 thn, dengan perjuangan mulai membelai mouse, masih malu2 menekan mouse tapi begitu sudah terbiasa tidak mau melepaskan mouse. Ingin meng-klik, drag-drop dengan gerak tubuh yang juga mengikuti arah kursor. Ada lagi yang begitu bahagia bisa membuat animasi menggunakan Ms. Power Point. Ada gambar bergerak2, kata2 bergeser dari kiri-kanan-atas-bawah. Atau huruf2 yang jatuh satu per satu dari atas, hingga membentuk kalimat. Lain lagi yang sudah bisa mengetik lalu belajar internet. Mulai buat email, browsing untuk bahan ajar serta chatting untuk saling berbagi informasi. Saya berusaha untuk ”meracuni” guru2 untuk ng-Blog sehingga nantinya banyak yang menemani saya sebagai guru Go Blog dari Pontianak. Insya Allah...

Saya cerita begini bukan untuk ditertawakan tapi mari kita lihat sisi positifnya yaitu semangat belajar para guru dalam upaya memperbaiki diri sehingga bisa memberikan yang terbaik bagi anak didiknya. Saya salut dengan mereka yang masih terus belajar diusia senja.

Never old to learn.

Wallahu’alam

Artikel Terkait



0 comments: