Saturday, February 22, 2014

Jurnal : Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK


Pada pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi, kelas XII semester ganjil, pokok bahasan Corel Draw memerlukan pemahaman siswa dalam membuat kreasi grafis. Peneliti sebagai guru mata pelajaran TIK perlu meningkatkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu, peneliti berusaha mencari bagaimana meningkatkan hasil belajar siswa.
Dari pengamatan peneliti selama mengajar di kelas XII IPS 1 RSBI SMA Negeri 2 Pontianak adalah ada siswa yang perlu proses pembelajaran yang lebih lama dibandingkan teman lainnya. Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) pada pokok bahasan Corel Draw versi 11 merupakan pelajaran yang lebih banyak praktik dan pemahaman konsep disain grafis secara teori sehingga memerlukan kemandirian dan kreatifitas siswanya dan juga perhatian guru kepada setiap siswa pada mata pelajaran.
Salah satu metode yang dianggap mampu membuat suasana pembelajaran yang menarik dan lebih menyenangkan adalah dengan metode tutor sebaya. Melalui metode ini siswa bisa berdialog dan berinteraksi dengan sesama siswa secara terbuka dan interaktif di bawah bimbingan guru. Melalui tutor sebaya, siswa bukan dijadikan sebagai obyek pembelajar tetapi menjadi subyek pembelajar, yaitu siswa diajak untuk menjadi tutor atau sumber belajar dan tempat bertanya bagi temannya. Pengajaran tutor sebaya bertujuan memberikan bantuan dari dan kepada siswa dapat mencapai hasil belajar secara optimal.
Baca Selengkapnya
Kajian Literatur
Menurut Gagne dan Briggs (1979: 49-50) dalam Nurdin Ibrahim (2007), ada 5 (lima) kategori kapabilitas hasil belajar, yaitu
1) keterampilan intelektual (intellectual skills).
2) strategi kognitif (cognitive strategies).
3) informasi verbal (verbal information).
4) keterampilan motorik (motor skills).
5) sikap (atitudes).
Sedangkan Reigeluth (1983: 15) dalam Nurdin Ibrahim (2007) berpendapat “hasil belajar atau pembelajaran dapat juga dikatakan sebagai pengaruh yang memberikan suatu ukuran nilai dari metode (starategi) alternatif dalam kondisi yang berbeda. Ada hasil nyata dan diinginkan. Hasil nyata, hasil-hasil kehidupan nyata dari menggunakan metode (strategi) sepesifik dalam kondisi yang spesifik pula, sedangkan hasil diinginkan adalah tujuan-tujuan (goals) yang umumnya berpengaruh pada pemilihan suatu metode”.
Paul Suparno, 1997 (dalam Sardiman A.M.,2010 :38) menyatakan :

  1. Hasil belajar dipengaruhi oleh pengalaman subyek belajar dengan dunia fisik dan lingkungannya.
  2. Hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si subyek belajar, tujuan, motivasi, yang mempengaruhi proses interaksi dengan bahan yang sedang dipelajari.
Dalam situs resmi corel; CorelDRAW is an intuitive graphics design application that gives designers a more enjoyable work experience. CorelDRAW is built and designed to meet the demands of today’s working designer to create ads or collateral for print or for the Web. (http://corel.com)
Romanus Mudjijana (2007) mengemukakan bahwa “kelompok siswa yang memang talentanya kurang, ia mudah menerima apa adanya, pasrah terhadap kondisi yang ada. Untuk membantu mereka perlu pendekatan khusus, melalui pendekatan individual dan personal. Perlu suasana interaksi sosial di sekolah yang merangsang siswa untuk terus maju, antara lain dapat berupa suasana belajar dengan tutor sebaya, oleh siswa yang berprestasi, agar mereka dapat melihat anak yang pandai mau peduli kepada teman yang kurang, mereka tertantang untuk selalu mencapai sesuatu yang lebih baik, dengan belajar dari sesama teman terjadi komunikasi belajar yang lebih lancar/rileks . Bagi siswa sebagai tutor juga berdampak positif bagi dirinya, yaitu untuk sarana untuk aktualisasi diri yang meningkatkan kecerdasan emosionalnya”.
Metode Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini akan dilakukan pada kelas XII IPS 1 RSBI SMA Negeri 2 Pontianak dengan jumlah siswa 26 orang.
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini diambil dari hasil tes evaluasi akhir  siklus 1 dan siklus 2.  Alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah soal tes tertulis dalam bentuk pilihan ganda sebanyak 15 soal. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes tertulis dengan indikator untuk mengukur keberhasilan dalam penelitian ini adalah hasil belajar apabila ketuntasan kelas ≥ 75  % dari total siswa.
Menurut Arikunto, Suharsimi (2002), analisis ini dihitung dengan menggunakan skenario sederhana yaitu untuk menilai ulangan atau tes. Penskoran nilai tes diambil dari jumlah jawaban yang benar dibagi dengan jumlah soal (15) dikali 100, yang dirumuskan sebagai berikut :
Skor tes =
Hasil dan Pembahasan
Hasil tes siklus 1 diperoleh ketuntasan kelas sebesar 65 % atau 17 siswa dari 26 siswa memperoleh nilai ≥ 75. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel hasil pemeriksaan Lembar Jawaban Komputer (LJK) dan grafik di bawah ini :
Tabel 1 Hasil Pemeriksaan LJK
Kelas XII IPS 1 RSBI Materi Toolbox Corel Draw
Siklus 1
No
Name
TRUE
FALSE
Score
Empty
1
S.1
10
5
66,67
0
2
S.2
14
1
93,33
0
3
S.3
13
2
86,67
0
4
S.4
13
2
86,67
0
5
S.5
14
1
93,33
0
6
S.6
13
2
86,67
0
7
S.7
13
2
86,67
0
8
S.8
13
2
86,67
0
9
S.9
12
3
80
0
10
S.10
13
2
86,67
0
11
S.11
13
2
86,67
0
12
S.12
11
4
73,33
0
13
S.13
11
4
73,33
0
14
S.14
12
3
80
0
15
S.15
13
2
86,67
0
16
S.16
13
2
86,67
0
17
S.17
13
2
86,67
0
18
S.18
11
4
73,33
0
19
S.19
10
5
66,67
0
20
S.20
9
6
60
0
21
S.21
14
1
93,33
0
22
S.22
10
5
66,67
0
23
S.23
14
1
93,33
0
24
S.24
11
3
73,33
1
25
S.25
14
1
93,33
0
26
S.26
11
4
73,33
0
Ketuntasan belajar :
% Ketuntasan =  x 100% = x 100 % =  65 %
Pada analisis soal tes, ada 3 soal tes yang terdapat banyak kesalahan, yaitu tentang perbedaan gambar berbasis vektor dan bitmap, toolbox pick tool dan toolbox  shape tool. Pada siklus 2, guru akan melakukan apersepsi mengenai materi yang kurang dipahami siswa.
Hasil tes siklus 2 diperoleh ketuntasan belajar sebesar 100 % atau 26 siswa dari 26 siswa memperoleh nilai ≥ 75. Penjelasan lebih rinci dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini :
Tabel 2 Hasil Pemeriksaan LJK
Kelas XII IPS 1 RSBI Materi Toolbox Corel Draw
Siklus 2    
No
Name
TRUE
FALSE
Score
Empty
1
S.1
12
3
80
0
2
S.2
14
1
93,33
0
3
S.3
13
1
86,67
1
4
S.4
14
1
93,33
0
5
S.5
13
2
86,67
0
6
S.6
14
1
93,33
0
7
S.7
14
1
93,33
0
8
S.8
14
1
93,33
0
9
S.9
13
2
86,67
0
10
S.10
14
1
93,33
0
11
S.11
15
0
100
0
12
S.12
15
0
100
0
13
S.13
15
0
100
0
14
S.14
14
1
93,33
0
15
S.15
13
2
86,67
0
16
S.16
14
1
93,33
0
17
S.17
14
0
93,33
1
18
S.18
15
0
100
0
19
S.19
15
0
100
0
20
S.20
15
0
100
0
21
S.21
13
2
86,67
0
22
S.22
14
1
93,33
0
23
S.23
15
0
100
0
24
S.24
14
1
93,33
0
25
S.25
14
1
93,33
0
26
S.26
13
2
86,67
0
% Ketuntasan =  x 100% = x 100 % =  100 %
Peningkatan hasil belajar siswa yang terjadi pada siklus 2 sangat baik. Dari 65 % (17 siswa) yang tuntas menjadi 100 % (26 siswa) yang tuntas, terjadi kenaikan hasil belajar sebesar 35 %. Bahkan ada 7 siswa yang mendapat nilai 100, dan pada siklus 1 tidak ada yang mendapat nilai 100.
Hasil tes pada siklus 1 masih belum mencapai indikator keberhasilan, hanya 65 %  ketuntasan kelas. Pada siklus 2 mengalami kenaikan menjadi 100 % ketuntasan kelas. Untuk membandingkan perolehan ketuntasan hasil belajar siswa antara siklus 1 dan sikuls 2 perhatikan grafik di bawah ini :
Dari grafik diatas, tampak perubahan hasil tes siklus 1 dan siklus 2, persentase ketuntasan siswa pada tes siklus 1 sebesar 65 % naik menjadi 100 % pada tes siklus 2. Pada tes siklus 1, beberapa siswa masih belum bisa membedakan secara teori gambar berbasis bitmap dan vektor, penggunaan toolbox pick tool dan shape tool. Siswa yang mencapai nilai KKM (75) hanya 65 %. Ini berarti belum mencapai indikator keberhasilan.
Pada siklus 2 persentase ketuntasan naik sebesar 35 %, dari 65 % menjadi 100 % dan ada 7 orang siswa yang memperoleh nilai 100.  Ini menunjukkan bahwa siswa telah menguasai materi toolbox dengan baik. Hal ini menunjukkan bahwa dengan memberikan penjelasan materi yang lebih baik, memberikan motivasi, serta memberikan bimbingan yang lebih banyak kepada siswa akan membawa dampak positif terhadap hasil belajar siswa.
Penutup
Berdasarkan analisis dapat disimpulkan penerapan pembelajaran melalui tutor sebaya dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XII IPS 1 RSBI SMA Negeri 2 Pontianak, ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan persentase ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus 1 sebesar 65 % menjadi 100 % pada siklus 2. Pada siklus 1 terdapat 17 siswa dari 26 siswa yang mendapat nilai ≥ 75, tidak ada yang mendapat nilai 100. Terjadi peningkatan pada siklus 2 semua siswa (26 orang) mendapat nilai  ≥ 75 dan ada 7 orang siswa yang memperoleh nilai 100. Saran yang bermanfaat bagi peneliti selanjutnya, guru dan sekolah agar kegiatan pembelajaran dapat berhasil dengan baik, maka seorang guru hendaknya selalu aktif dalam melibatkan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung, hendaknya guru dapat menggunakan model-model pembelajaran yang ada sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Daftar Pustaka
Arikunto, Suharsimi. (2002). Metodologi Penelitian. Jakarta : Penerbit PT. Rineka Cipta.
Bloom, Benjamin S.(1982). Human characteristics and school learning. New York: McGraw-Hill Book Company.
Corel Corporation (2002), Product Corel. [online]. Tersedia : http://corel.com [17 Nopember 2010].
Nurdin, Ibrahim. (2007). Hubungan Tempat Tutorial Tatap Muka dengan Hasil Belajar Siswa SLTP Terbuka. [online]. Tersedia :  http://www.pustekkom.go.id/teknodik/t12/isi.htm [10 Oktober 2010].
Romanus, Mujdjijana. (2007). Hubungan Antar Iklim Sekolah dan Kecerdasan Emosional Siswa Dengan Prestasi Belajar Siswa. [online]. Tersedia : http://www1.bpkpenabur.or.id/jurnal/02/082-100.pdf [10 Oktober 2010].
Sardiman A.M. (2010). Intraksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali Pers.
Suryabrata, Sumadi (1982). Psikologi pendidikan: Materi pendidikan program bimbingan konseling di Perguruan Tinggi. Yogyakarta: Depdikbud.
Bookmark and Share

Artikel Terkait



0 comments: